Kehidupan kita tidak pernah lepas dari kebaikan Tuhan, bahkan dalam berbagai situasi yang tampaknya tidak menentu. Dalam bacaan dari Kitab Rut 3:1-5,13-17, diceritakan kisah Naomi dan Rut, dua wanita yang kehilangan, namun tetap hidup dalam iman dan pengharapan. Naomi, dalam usianya yang lanjut dan tanpa seorang suami atau anak laki-laki yang dapat mendukungnya, tetap menunjukkan kasihnya kepada Rut, menantunya. Naomi memberi petunjuk kepada Rut agar mendekati Boas, seorang kerabat yang mungkin bisa menjadi penebus mereka. Tindakan ini menunjukkan kebaikan Tuhan melalui perencanaan dan tuntunan yang muncul dari kasih antar manusia. Naomi tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga memikirkan masa depan Rut.
Rut, dalam kepatuhannya, mengikuti arahan Naomi, dan melalui Boas, ia kemudian menerima kebaikan Tuhan yang menjamin masa depan yang lebih baik. Di sini, kita melihat bahwa kebaikan Tuhan tidak hanya turun dari surga dalam bentuk mukjizat besar, tetapi juga bekerja melalui orang-orang di sekitar kita. Tuhan sering kali memakai orang lain sebagai saluran kasih dan perhatian-Nya kepada kita.
Mazmur 127 memberikan peringatan penting: “Jika bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.” Kebaikan Tuhan terwujud dalam berkat yang menyertai segala usaha kita, tetapi kita diingatkan bahwa semua yang kita lakukan harus bergantung kepada-Nya. Kita bisa bekerja keras, tetapi tanpa penyertaan Tuhan, hasilnya mungkin tidak bertahan lama. Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu bergantung kepada Tuhan, karena hanya dengan-Nya kita dapat merasakan hasil yang sejati dan berkelanjutan. Semua berkat berasal dari Tuhan, dan kebaikan-Nya terlihat ketika kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya.
Sementara dalam Ibrani 9:24-28, kita melihat kebaikan Tuhan yang paling agung melalui Yesus Kristus. Yesus datang untuk menjadi Imam Besar bagi kita, mengorbankan diri-Nya sekali untuk selama-lamanya demi menebus dosa kita. Kebaikan Tuhan ini begitu besar karena Yesus tidak hanya mengorbankan nyawa-Nya, tetapi juga membuka jalan bagi kita untuk datang ke hadirat Tuhan secara langsung. Ini adalah kasih karunia yang tak ternilai—bahwa kita, yang berdosa, dapat didekati oleh Tuhan yang kudus karena pengorbanan Yesus.
Kebaikan Tuhan akan bisa dirasakan oleh setiap orang yang mengenal akan kasih dan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya. Orang yang merasakan akan kebaikan Tuhan akan mampu untuk bersyukur dan memberi yang terbaik bagi Tuhan. Itulah yang nampak dalam kehidupan janda miskin seperti diceritakan dalam Kitab Markus 12:41-44. Janda itu memberikan persembahan sebanyak dua peser. Memang bagi orang lain, jumlah itu kecil. Tetapi bagi janda miskin itu, dua peser itu adalah seluruh yang ia miliki. Dia berikan semua yang dia miliki sebagai ucapan syukur kepada Tuhan sekaligus sebagai tanda penyerahan hidup sepenuhnya kepada kebaikan Tuhan.